HARI KEEMPAT NGENI 1

Pada hari keempat tepat pukul 09.00, kami dari beberapa mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 1 dan 2 di undang di acara masjid trisula Desa Ngeni Kecamatan Wonotirto dalam rangka kegiatan ipnu-ippnu yang di hadiri bapak Iwan Haris Effendy selaku Kepala Desa Ngeni, acar pun berjalan dengan lancar dan kami ikut berpartisipasi membantu jalannya acara tersebut sampai selesai. Tepat pukul 11.00 acara pun telah usai dan kami membantu membersihkan masjid dari acara tersebut.
MENCARI SAMPEL TUMBUHAN SECANG

Minggu, 22 Januari 2022 Mahasiswa KKN Desa Ngeni mengambil sampel kayu secang untuk diolah menjadi minuman herbal di Depan Tugu Keluar Masuk Desa Ngeni. Pengambilan ini atas petunjuk dari anggota Karang Taruna divisi Lingkungan Hidup pada saat musyawarah dengan Karang Taruna Desa Ngeni.
Mahasiswa KKN tiba di lokasi pukul 12.45 WIB di tugu selamat datang Desa Ngeni. Sebelum mengambil sampel kayu tersebut mahasiswa menyapa masyarakat sekitar daerah tersebut untuk meminta izin mengambil sampel kayu secang pada area tugu. Akses jalan menuju tempat tersebut terbilang cukup bagus dibandingkan dengan akses jalan pada daerah dusun Ngeni yang lain. Jalan diarea tersebut merupakan akses menuju pasar desa Ngeni.
Anggota karang taruna menyarankan untuk membuat minimal herbal dari kayu secang karena merupakan minuman yang mudah dibuat dan memiliki banyak khasiat. Selain itu proses pembuat minuman secang juga terbilang mudah sehingga memudahkan mahasiswa KKN untuk mengawali progam KKN pertamanya.
Kayu secang ini memiliki khasiat yang banyak setelah diolah menjadi minuman herbal. Khasiat yang paling mujarab dari minuman herbal ini untuk menyembuhkan diabetes.Kayu secang yang diambil untuk diolah merupakan kayu secang yang memiliki ukuran paling besar dan kayu paling bawah. Kayu secang sendiri memiliki ciri khas memiliki duri disemua area kayunya. Kulit kayu dikupas terlebih dahulu sehingga kayunya dapat diolah. Setelah terkelupas batang kayu dipotong kecil kecil untuk kemudian nanti dijemur. Setelah dirasa kering kayu diiris sehingga menjadi kecil kecil. Kayu secang memiliki nama latin Caesalpinia sappan atau Biancaea sappan. Pohon secang merupakan jenis pohon berduri yang memiliki daun berukuran kecil.
Dilansir dari Detik.com, tumbuhan secang bisa tumbuh subur di beberapa negara Asia, seperti Indonesia, India, dan Malaysia. Biasanya, yang sering digunakan untuk membuat minuman herbal adalah bagian dalam kayu.Beberapa senyawa yang terkandung dalam kayu secang di antaranya brazilin, brasilien, alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan antrakinon.
Umumnya, kayu secang diolah menjadi minuman herbal atau wedang. Cara mengolah kayu secang cukup mudah. Kayu secang yang telah dicuci kemudian direbus hingga mendidih. Jangan merebusnya melebihi 45 menit karena dapat menghilangkan kandungannya. Selain itu, bisa juga ditambahkan beberapa rempah, seperti cengkeh, kapulaga, kayu manis, dan serai. Tambahkan pula sedikit gula atau madu untuk menambahkan cita rasa. Wedang kayu secang biasanya dinikmati untuk menghangatkan badan saat cuaca dingin.
Minuman herbal scang memiliki warna merah jika telah diolah. Dan biasanya dikonsumsi oleh orang dewasa usia lanjut untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Minuman herbal ini juga cocok untuk pekerja yang merasa kecapekan dan membutuhkan minuman penghantar istirahat. Namun meski demikian di desa Ngeni sendiri juga tidak banyak ditemui tanaman sencang. Pada saat proses pengambilan sencang terdapat 4 pohon Sancang saja.
Di kota kota minuman ini biasanya diolah dalam sebuah botol yang kemudian disajikan dengan menuangkannya dengan air hangat. Di daerah perkotaan justru banyak dikonsumsi oleh kaum kawula muda untuk meningkatkan stamina badan. Meskipun jarang yang mengkonsumsi minuman herbal ini namun kawula muda dapat membelinya di angkringan di daerahnya masing masing. Kayu secang biasanya ada di dalam campuran minuman wedang uwuh khas Yogyakarta. Kayu secang bisa menghasilkan warna merah yang alami dalam minuman.
EVALUASI KELOMPOK

Di malamnya mahasiswa KKN Ngeni Kelompok 1 melakukan rapat evaluasi untuk meninjau progress KKN selama 4 hari yang dimulai dari hari Kamis. Rapat dilaksanakan di posko putri dimulai setelah melaksanakan shalat isya' berjamaah. Rapat dipimpin oleh Mas Aryo selaku ketua kelompok 1 KKN Desa Ngeni kemudian dilanjutkan laporan oleh masing masing struktural. Mas Aryo juga menyampaikan pesan dari kepala desa yang berisi saran dan masukan supaya KKN di Desa Ngeni berjalan dengan lancar. Tak lupa bendahara juga melaporkan data keuangan sehingga teman teman KKN dapat mengetahui secara transparan pengelolaan dana iuran KKN Kelompok 1.
Dengan adanya evaluasi ini diharapkan proses berlangsungnya KKN selama 1 bulan kedepana dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Satu poin yang utama dari evaluasi hari ini adalah menjaga koordinasi dan komunikasi antar divisi baik dari Kelompok 1 dengan kelompok 2. Dalam rapat ini juga diputuskan untuk melakukan kegiatan khataman dan anjangsana pada hari Senin besok sehingga mahasiswa KKN dapat berkenalan lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Dengan koordinasi yang baik ini tentunya menjadi kunci dari keberhasilan KKN di Desa Ngeni.
(pen: Dimas&Bagus)
Komentar
Posting Komentar